Inilah Alasan Kenapa Garam Dapat Mengawetkan Makanan

Garam Dapat Mengawetkan Makanan

Inilah Alasan Kenapa Garam Dapat Mengawetkan Makanan – Suatu zat hasil pencampuran dari asam dan basa dan bersifat netral. Dalam keseharian, sangat familiar di telinga semua orang, hampir tak ada orang yang tak mengenal rasa dari zat ini. Yup benar, asin. Inilah rasa yang mempunyai banyak khasiat.

Salah satunya adalah mengawetkan. Kita sering mendengar istilah ikan asin, ikan yang diawetkan dengan menggunakan garam kemudian dijemur. Tapi…

Kenapa ikan asin tidak mudah basi?

Kita mungkin pernah bertanya-tanya mengenai ini, namun sudahkah kita menemukan jawabannya? Jika belum, disinilah tempat anda akan menemukannya.

Ada satu ciri khas dari ikan asin yang menjadi andalan dalam pengawetan ikan jangka panjang. Yup, benar, rasanya. Sesuai dengan namanya, rasa dari ikan ini sangatlah asin, seasin air laut. Tapi, tahukah kamu yang menyebabkan ikan ini awet ternyata adalah rasanya.

Garam Dapat Mengawetkan Makanan

Garam Dapat Mengawetkan Makanan

Rasa asin yang disebabkan oleh garam inilah yang menjadi kunci dari pengawetan tradisional yang super terkenal ini. Garam yang sejatinya berasal dari daratan ini, dapat mengawetkan makanan dengan proses yang bernama osmosis.

Apa itu osmosis?

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.

Bagaimana cara kerjanya?

Seperti yang kita tahu, setiap makhluk hidup pasti mengalami proses yang dinamakan dengan metabolisme, Bahasa sederhananya adalah proses mengkonversi makanan yang dimakan dan dijadikan energi untuk bergerak dan tumbuh. Sebagai sampingannya pasti ada kotoran atau sampah organik yang dihasilkan juga.

Berita buruknya, mikroorganisme pun bersifat demikian, sehingga jika mereka hinggap di makanan, mereka akan mencerna makanan tersebut dan menghasilkan output kotoran yang bermacam macam, parahnya jika yang dikeluarkan ini adalah materi yang bersifat racun. Biasanya ini dilakukan oleh bakteri dan jamur. Inilah yang menyebabkan makanan menjadi busuk.

Lalu apa kaitannya dengan osmosis?

Garam Dapat Mengawetkan Makanan

Makhluk yang telah kita bahas diatas ini, dalam tubuhnya memiliki cairan internal. Tanpa cairan ini, bakteri ataupun jamur pun tidak akan bisa bertahan hidup. Berhubung sel kulit dari mikroorganisme ini adalah membrane semipermeable. Maka peristiwa osmosis dapat terjadi.Proses plasmolisis akibat garam

Jika kita melihat gambar ilustrasi diatas, Ketika garam yang konsentrasinya lebih pekat dari pada cairan internal mikroorganisme dipertemukan dalam satu wadah, cairan internal yang berwarna biru muda akan keluar dari tubuh mikroorganisme dan diserap garam sampai konsentrasi kepekatan garam dan cairan sama, sehingga volume cairan ini menjadi lebih sedikit. Cairan internal akan keluar sampai habis sebelum konsentrasi keduanya sama. Sehingga mikroorganisme akan mati karena kehabisan cairan. Bahasa sederhananya mati karena dehidrasi.

Tapi garam yang bisa digunakan untuk melakukan pengawetan tidak sembarangan. Hanya yang dicampurkan dalam suatu pengawetan memiliki kadar tertentu saja yang bisa. Karena ini juga akan mempengaruhi ketahanan makanan terhadap kelembaban udara. Untuk takaran minimal kepekatan kadar garam adalah 25%.

Semakin banyak garam yang digunakan garam dapat mengawetkan makanan, maka akan semakin tahan lama juga bahan makanan tersebut. Yang terpenting adalah kondisi makanan yang diawetkan nantinya tidak berada di dalam ruangan yang kelembabannya tinggi.