Bagaimana Kualitas Pendidikan di Pedalaman ?

Kualitas Pendidikan di Pedalaman

Bagaimana Kualitas Pendidikan di Pedalaman .Pendidikan merupakan tolak ukur untuk membentuk moral dan karakter bangsa, tanpa pendidikan mengakibatkan hilangnya karakter serta moral bangsa itu sendiri. Selain itu tanpa pendidikan akan sulit mencari pekerjaan sehingga banyak pengangguran di Indonesia. Sangat disayangkan pendidikan yang ada di Indonesia semakin sulit diakses khususnya masyarakat pedalaman.

Bagaimana Kualitas Pendidikan di Pedalaman

Bukan rahasia umum jika anak-anak yang tinggal dipedalaman minim akan pengetahuan. Sulitnya akses listrik apalagi internet membuat anak pedalaman ketinggalan informasi mengenai pendidikan. Padahal seharusnya ini menjadi masalah yang serius untuk zaman yang serba digital ini. Jangankan untuk bermain gadget bahkan ada beberapa orang/anak yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

Tempat Tinggal Berjauhan

Mendapatkan pendidikan sejak dini merupakan hal yang sulit bagi mereka. Banyak faktor yang memaksa mereka memaklumi ketertinggalan. Misalnya saja, tempat tinggal mereka yang jauh dari perhatian pemerintah, tidak adanya transportasi yang memadai, sedikitnya tenaga pengajar dan bahkan sedikit kesadaran orang tua soal penting nya pendidikan bagi anaknya.

Kurangnya Tenaga Pengajar

Selain transportasi yang tidak memadai, kurangnya tenaga pengajar yang bersedia ditempatkan didaerah-daerah pedalaman juga masih menjadi problem atau masalah yang harus menjadi perhatian banyak lapisan terkhusus pemerintah. Kualitas tenaga pengajar juga harus di perhatikan karena tidak dipungkiri tenaga pengajar yang berkualitas akan mempengaruhi cara belajar siswa/siswi.

Jauh Terjamah Teknologi

Apalagi pada masa darurat virus atau masa pandemi seperti ini yang memaksa semua lapisan masyarakat dan tidak terkecuali semua guru dan murid sekolah untuk belajar dan berdiskusi dari jarak jauh atau daring. Dengan keadaan anak-anak pedalaman yang daerahnya bahkan tidak terjamah teknologi canggih seperti gadget dan internet pasti ini menjadi solusi sulit untuk diterima mereka sehingga banyak guru yang tetap memilih bertatap muka walaupun dengan jumlah murid yang sedikit.

Lantas, Apa Saja Upaya Untuk Mencegah Hal Ini ?

Sebenarnya sudah banyak program-program untuk memajukan pendidikan di pedalaman. Contohnya IGI (Ikatan Guru Indonesia) dimana guru-guru berkualitas dikirim untuk memajukan pendidikan di pedalaman untuk menjadikan anak-anak berkualitas dengan pendidikan yang layak.

Bantuan Dari Pemerintah dan Semua Lapisan Masyarakat

Rimba dan bebunyian burung menjadi penghantar mimpi dan cita-cita anak-anak pedalaman. Tak ada kata mengeluh untuk mereka menjalaninya, walaupun keadaan tidak mendukung mereka. Semangat untuk menempuh pendidikan mereka patut diapresiasi, walupun tinggal dipedalaman. Lewat kepedulian dan tayangan –tayangan melalui televisi, digital dan lain lain membuat kita sadar bahwa ada hak yang seharusnya terpenuhi bahwa mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas dan hak untuk menjadi tumpuan yang kuat bagi negara dimasa yang akan datang. Dengan ini seharusnya pemerintah harus lebih memfokuskan pendidikan bagi anak-anak pedalaman karena semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Kita tidak lagi memikul senjata untuk menentang kolonialisme dari luar, namun kita membentuk sikap nasionalisme untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak bangsa yang terhimpit dan terlantar dibalik deretan bukit dan lembah yang terisolir dan tertinggal.

Oleh karenanya untuk mendukung kualitas anak pedalaman tanpa membedakannya, karena mereka semua berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Semua lapisan harus ikut andil didalamnya baik pemerintah, pengajar maupun masyarakat. Karena anak yang terdidik dengan baik akan menghasilkan generasi maju yang dapat mengubah Indonesi lebih baik lagi.