Materi Tentang Haji dan Umrah yang Perlu Disosialisasikan Kepada Calon Jemaah – Dalam kepercayaan islam, banyak sekali jenis ibadah yang bisa dijalankan bagi umatnya. Salah satu ibadah tersebut adalah haji dan umrah. Sama seperti ibadah pada umumnya, menjalankan haji dan umrah dimaksudkan untuk mendapat pahala dari Allah SWT. Oleh sebab itu, para calon jemaah perlu disosialisasikan isi materi tentang haji dan umrah yang penting untuk menunjang aktivitas ibadahnya.
Bukan tanpa sebab, haji dan umrah berbeda dengan ibadah yang biasa dijalankan di rumah. Para jemaah haji ataupun umrah wajib melakukan ibadah tersebut di tempat suci atau Mekkah. Tak heran jika diperlukan persiapan yang matang agar jemaah bisa fokus beribadah dengan harapan ibadahnya diterima Allah SWT. Pembahasan seputar materi yang berkaitan dengan haji dan umrah bisa disimak langsung sebagai berikut.
Isi Materi Tentang Haji dan Umrah
Pembahasan pertama dalam materi tentang haji dan umrah yaitu pengertian dari masing-masing ibadah tersebut. Haji adalah ziarah islam yang dilakukan ke Makkah.ini menjadi ibadah umat islam dan bisa dilakukan setidaknya sekali seumur hidup jika mampu. Selain itu, diperlukan juga persiapan matang dari segi fisik untuk melakukan perjalanan, dan ada keluarga yang mendukung selama jemaah beribadah.
Sementara itu pengertian haji menurut istilah yaitu, menyengaja pergi ke Mekkah atau tanah suci untuk ibadah, sa’i, menjalankan tawaf, dan wukuf di Arafah. Dalam berhaji, umat islam harus menjalankan semua ketentuan ibadah haji dalam waktu yang sudah ditentukan dan dilakukan dengan tertib. Pengertian haji sedikit berbeda dengan ibadah umrah walaupun sama-sama dijalankan di kota Mekkah.
Dalam materi tentang haji dan umrah, pengertian umrah adalah berkunjung ke Masjidil Haram atau Baitullah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan memenuhi semua syarat. Ibadah umrah tidak ditentukan sama seperti ibadah haji. Pasalnya jemaah bisa melaksanakan umroh kapan saja tanpa ada ikatan waktu. Meskipun begitu, umrah juga mempunyai banyak keistimewaan bagi orang yang menjalaninya dengan ikhlas.
Syarat Wajib Ibadah Haji dan Umrah dalam Islam
Tak hanya pengertian, penting juga di dalam materi tentang haji dan umrah menginformasikan tentang syarat wajib melakukan ibadah haji dan umroh dalam ajaran islam. Syarat wajib sendiri berarti harus dipenuhi oleh calon jemaah yang hendak melaksanakannya. Untuk itu, calon jemaah harus mengetahui apa saja yang menjadi syarat wajib melakukan ibadah haji dan umrah yaitu:
1. Beragama Islam
Syarat wajib pertama ibadah haji dan umroh adalah beragama islam. Hal ini mengartikan, hanya orang yang beragama islam bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah. Apalagi ibadah haji juga termasuk ke dalam rukun islam. Apabila ada seseorang non muslim ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah, maka perlu menjadi mualaf serta memahami semua hal yang berkaitan dengan agama islam.
2. Mempunyai Akal Sehat
Syarat wajib lain yang sepatutnya ada dalam materi tentang haji dan umrah adalah memiliki akal sehat. Artinya, hanya umat muslimin dengan akal sehat yang dapat menunaikan ibadah haji ataupun umrah. Apabila ada seorang muslim yang mengalami kondisi hilang ingatan, hila, maupun tidak waras, maka hukumnya menjadi tak wajib melaksanakan kedua ibadah tersebut dengan alasan apapun.
3. Sudah Dewasa atau Baligh
Syarat wajib ketiga dalam menjalankan ibadah haji dan umrah adalah sudah berusia dewasa atau dikenal juga dengan istilah baligh. Ciri-ciri baligh pada kaum laki-laki yaitu saat mengalami mimpi basah. Sementara itu, ciri-ciri baligh pada kaum wanita yaitu ketika sudah mengalami haid atau menstruasi. Sebelum mengalami kedua hal tersebut, maka seorang kaum muslimin belum boleh menjalankan ibadah haji dan umrah.
4. Mampu Secara Mental, Fisik, dan Finansial
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, syarat wajib dalam materi tentang haji dan umrah yaitu memiliki mampu. Maksud dari mampu disini yaitu mampu secara fisik, mental, sampai mampu secara finansial. Hal itu karena ibadah haji maupun umrah membutuhkan kekuatan mental, fisik, sampai biaya untuk keberangkatan dan akomodasi yang jumlahnya tergolong tidak murah.
5. Bukan Budak alias Merdeka
Syarat wajib lainnya untuk melakukan ibadah haji dan umrah adalah bukan budak atau orang yang merdeka. Jika masih ada seorang budak, maka hukumnya tidak wajib untuk menjalankan ibadah haji. Hal itu karena, seorang budak masih melaksanakan tugas yang diberikan tuannya. Oleh sebab itu, seorang budak harus merdeka atau dimerdekakan untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
6. Mempunyai Mahram untuk Wanita
Syarat wajib terakhir yang tercantum dalam materi tentang haji dan umrah yaitu wajib ditemani mahram terutama wanita yang hendak melaksanakan kedua ibadah tersebut. Maksud dari mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi. Apabila seorang wanita tak mempunyai mahram, maka ia boleh ditemani dengan sesama jenis kelamin, misalnya teman selama menjalankan ibadah haji dan umrah.
Kendati demikian seiring perkembangan zaman, pemerintah Indonesia telah melakukan kerjasama resmi dengan pihak imigrasi negara Arab Saudi terkait pembatasan mahram. Sejak musim haji tahun 2014 lalu, calno haji perempuan sudah tak ada pembatasan mahram. Aturan itu memberikan pernyataan bahwa calon haji perempuan masih bisa dimahrami oleh jemaah haji yang sesama jenis.
Rukun Ibadah Haji dan Umrah
Lainnya dalam materi tentang haji dan umrah yaitu rukun kedua ibadah tersebut yang perlu dijalankan. Sebagai informasi, rukun dalam ibadah merupakan penentu keabsahan ibadah yang dijalankan. Hal ini juga berlaku untuk melakukan ibadah haji dan umrah. Rukun di dalam ibadah haji dan umrah sifatnya batal kalau tidak dilakukan serta tak dapat diganti dengan hal lain seperti denda.
Perlu diketahui, ada lima rukun dalam ibadah haji yaitu niat ihram, melakukan wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, serta memotong rambut. Kelima rukun tersebut wajib dilakukan seluruhnya untuk memenuhi keabsahan ibadah haji yang jemaah lakukan. Kalau tak dapat melaksanakan semua rukun haji tersebut karena alasan apapun, maka nilai ibadah haji menjadi berkurang. Oleh sebab itu, sangat rugi jika seorang jamaah tidak mampu memenuhi semua rukun ibadah haji.
Sementara itu, rukun umrah antara lain niat ihram, tawaf, sa’i, serta memotong rambut. Perbedaan rukun ibadah haji dan umrah hanya terletak pada wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jemaah haji. Adapun mereka yang termasuk jemaah umrah tidak melakukan wukuf di Arafah. Walaupun begitu, semua rukun umrah yang sudah disebutkan di atas wajib melaksanakan seluruh rukunnya.
Syarat Sah Ibadah Haji dan Umrah
Informasi lain yang tercantum dalam materi tentang haji dan umrah untuk disosialisasikan kepada calon jemaah yaitu syarat sah menjalankan ibadah tersebut. Ada beberapa syarat sah ibadah haji dan umrah di antaranya:
1. Tempat / Lokasi
Syarat sah ibadah haji dan umrah yang pertama yaitu tempat. Adapun tempat yang digunakan untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah yaitu Tanah Haram alias Mekkah. Ini artinya, selain Mekkah maka tempat lain tidak dapat dipakai untuk menjalankan ibadah haji maupun umrah.
2. Waktu
Tak hanya tempat, syarat sah lainnya dalam ibadah haji dan umrah yaitu waktu. Saat ingin melaksanakan ibadah haji, maka calon jemaah harus melakukannya di waktu-waktu tertentu seperti awal bulan Syawal sampai 10 Dzulhijjah atau di akhir bulan Dzulhijjah. Kemudian ibadah umrah mempunyai perbedaan dalam ketentuan waktu seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu dapat dilakukan kapan saja.
Kendati demikian, umat islam sering menjalankan ibadah umrah saat bulan Ramadhan. Hal itu karena, menjalankan ibadah umrah pada bulan puasa atau Ramadhan dinilai lebih afdol. Oleh karena itu, calon jemaah bisa menentukan waktu menjalankan ibadah umrah disesuaikan dengan kemampuan ataupun waktu yang tepat.
Persiapan Ibadah Haji dan Umrah
Dalam materi tentang haji dan umrah, dijelaskan juga bagaimana tips untuk mempersiapkan ibadah tersebut. Hal itu bertujuan agar perjalanan selama di Mekkah bisa berjalan dengan nyaman, lancar, dan aman. Supaya bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah sesuai harapan, berikut ini ada beberapa tips yang dapat calon jemaah lakukan:
1. Mengumpulkan Dana Sejak Dini
Memiliki kemampuan secara finansial merupakan salah satu syarat bagi jemaah yang ingin haji atau umrah ke Tanah Suci. Oleh sebab itu, calon jemaah harus mulai menabung sejak dini supaya dana bisa lebih cepat terkumpul. Salah satu cara untuk mengumpulkan dana ibadah haji dan umrah adalah membuka tabungan haji ataupun tabungan umrah.
2. Mempersiapkan Dokumen Persyaratan
Tips lainnya dalam materi tentang haji dan umrah yaitu mempersiapkan dokumen persyaratan sampai lengkap. Dengan begitu, dokumen akan bisa terkumpul lebih cepat ketika calon jemaah siap berangkat ibadah haji ataupun umrah. Beberapa dokumen yang diperlukan untuk menjalankan ibadah haji dan umrah antara lain paspor, visa, pas foto, kartu kuning meningitis, sampai sertifikat vaksin.
3. Mempersiapkan Fisik Secara Maksimal
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ibadah haji maupun umrah mempunyai tata cara yang membutuhkan fisik kuat. Setidaknya, tawaf dan sa’i menempuh perjalanan minimal 4,55 kilometer yang ditempuh menggunakan jalan kaki. Oleh sebab itu, kesehatan fisik merupakan hal yang begitu penting selama beribadah di Tanah Suci.
4. Memahami Peraturan yang Berlaku di Arab Saudi
Terakhir, penting juga bagi calon jamaah untuk mempelajari semua peraturan di Arab Saudi kalau ingin beribadah lebih nyaman dan aman. Misalnya saja wajib menggunakan pakaian sopan, tak bermesraan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Isi Materi Imunisasi Dasar Lengkap untuk Sosialisasi Kepada Orang Tua
Itulah pembahasan yang penting serta harus tercantum dalam materi tentang haji dan umrah. Para penyelenggara ibadah haji dan umrah, sepatutnya memberikan sosialisasi kepada calon jemaah sesuai materi di atas.
Leave a Reply