Memahami Isi Materi Penyuluhan TB Paru untuk Masyarakat Luas

Materi Penyuluhan TB Paru

Memahami Isi Materi Penyuluhan TB Paru untuk Masyarakat Luas – Masyarakat awam mungkin sudah tidak asing dengan penyakit TB paru. Memang penyakit tersebut tergolong cukup sering dialami oleh semua lapisan masyarakat. Tetapi masih banyak yang belum mengetahui lebih dalam tentang penyakit TB paru, baik dari pencegahan, pengobatan, dan penyebabnya. Untuk itu, masyarakat membutuhkan materi penyuluhan TB paru yang bisa digelar di rumah sakit, puskesmas, ataupun klinik setempat.

Dengan adanya penyuluhan tersebut, diharapkan masyarakat yang belum terjangkit TB paru mampu mencegahnya. Hal ini sangat penting untuk meminimalisir penyebaran penyakit TB paru di semua lapisan masyarakat. Mengingat, jika tidak mendapat penanganan sebaik mungkin, penyakit TB paru bisa semakin parah, bahkan tak menutup kemungkinan menyebabkan kematian.

Pendahuluan Materi Penyuluhan TB Paru

Materi Penyuluhan TB Paru

Seperti yang disinggung sebelumnya, materi penyuluhan TB paru berisi edukasi dan promosi tentang penyakit tersebut untuk mencegah penularan serta menjaga kepatuhan pasien berobat. Dalam penyuluhan TB paru, dokter juga diharapkan menjelaskan terkait risiko resistensi bakteri terhadap obat yang mungkin saja terjadi, sekaligus menjelaskan adanya efek samping yang mungkin muncul dari obat.

Dalam materi penyuluhan, pasien TB paru dan keluarganya juga perlu mendapat informasi bahwa TB paru atau tuberkulosis paru merupakan penyakit yang bisa dicegah dan mampu disembuhkan. Dokter akan menjelaskan bahwa transmisi tuberkulosis paru bisa terjadi lewat droplet pernapasan dan memberitahukan pasien untuk melakukan etika bersin serta batuk yang tepat.

Pada materi penyuluhan seperti ini, hendaknya terdapat informasi bahwa rumah sebaiknya mempunyai ventilasi yang baik serta mendapat paparan cahaya matahari yang jumlahnya cukup. Tidak hanya itu, pasien juga perlu mendapat informasi tentang efek samping OAT yang bisa dialami dan informasi terkait risiko resistensi bakteri terhadap obat-obatan, terlebih apabila kepatuhan minum obat kurang baik dilakukan pasien.

Pada materi penyuluhan TB paru, hendaknya dijelaskan juga bahwa ada dua jenis infeksi TB paru yang dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya. Jenis penyakit tersebut yakni:

TBC Laten

Jenis pertama ada TBC laten yang terjadi saat pasien mempunyai kuman di dalam tubuh, namun sistem imun berhasil mencegahnya sehingga tidak menyebar. Para penderitanya pun tidak merasakan gejala apapun, dan sifatnya tak menular. Kendati demikian, infeksi penyakit ini masih hidup dan suatu hari nanti dapat menjadi aktif. Apabila pasien berisiko tinggi, maka dokter akan memberikan obat untuk pencegahan TB paru aktif.

Sejumlah faktor risiko yang memicu TB laten akan menjadi TB paru aktif yaitu mengidap penyakit HIV, hasil rontgen dada menunjukkan kondisi yang tak biasa, mengalami infeksi dalam waktu dua tahun terakhir, dan secara tiba-tiba sistem kekebalan tubuh penderita melemah.

TBC Aktif

Penderita yang telah mengalami TB paru aktif yaitu ketika kuman berkembang biak dan membuatnya menimbulkan sakit dan gejala. Bahkan penderita juga bisa menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain. Sekitar 90% kasus TB paru aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi penyakit TB paru laten. Baik infeksi TB laten maupun aktif juga bisa resisten terhadap obat, yang berarti obat tertentu bisa saja tidak bekerja melawan bakteri.

Penularan Penyakit TB Paru

Materi Penyuluhan TB Paru

Melalui materi penyuluhan TB paru, dokter perlu menjelaskan begitu berbahayanya penularan penyakit tersebut. Sebagai informasi, TB paru merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri bernama Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri satu ini bisa masuk ke dalam paru-paru manusia dan mengakibatkan penderitanya mengalami sesak nafas yang disertai dengan batuk kronis.

Hal yang harus diketahui lainnya adalah TB paru merupakan salah satu penyakit menular dan wajib diwaspadai. Berdasarkan data dari WHO, pada tahun 2020 lalu sebanyak 1.5 juta orang sudah meninggal dunia akibat menderita penyakit TB paru. Bahkan saat ini TB berada di peringkat kedua dalam daftar penyakit yang menyebabkan paling banyak kematian sesudah Covid – 19.

Walaupun begitu, TB masih dapat diobati dengan penanganan yang tepat, salah satunya melalui materi penyuluhan TB paru. Penularan TB paru sendiri berlangsung secara droplet, yakni saat seseorang tak sengaja menghirup percikan ludah yang berasal dari orang lain selaku penderita TB paru. Penularannya sendiri paling sering terjadi melalui bersin atau batuk, sehingga risikonya terbilang cukup tinggi.

Selain itu, penularan TB paru juga bisa dengan infeksi aktif. Penularan tersebut terjadi saat sistem imun dalam kondisi tidak kuat atau lemah dalam melawan serangan bakteri TB. Hal ini menyebabkan bakteri menjadi lebih bebas memperbanyak diri serta menyerang sel-sel sehat di dalam paru-paru. Sesudah terinfeksi, penderita harus langsung menjalani pengobatan TB paru untuk mencegah infeksi yang lebih serius.

Gejala Terinfeksi TB Paru

Materi Penyuluhan TB Paru

Penjelasan lain yang harus diberikan dalam materi penyuluhan TB paru adalah gejala terinfeksi penyakit tersebut. Diketahui, kuman yang menjadi penyebab virus TB paru sifatnya khusus dan memiliki karakteristik perkembangan lambat jika dibandingkan dengan penyakit lain. Untuk jenis penyakit TB paru laten, sebagian besar penderita tidak mengalami gejala terinfeksi.

Namun penderita jenis penyakit TB paru aktif umumnya merasakan bermacam gejala. Gejala biasanya berhubungan dengan sistem pernafasan yang bisa berpengaruh terhadap bagian tubuh lain, tergantung dimana tempat bakteri TB tumbuh. Adapun gejala umum yang ditimbulkan oleh penyakit TB paru antara lain:

  • Sakit pada bagian dada
  • Batuk yang berlangsung 3 minggu lebih
  • Mudah lelah dan terasa lemah
  • Batuk berdarah atau dahak
  • Keringat malam
  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Panas dingin

Dalam materi penyuluhan TB paru, hendaknya dijelaskan juga apabila penyakit TB paru sudah menyebar ke organ lain bisa menyebabkan:

  • Mual dan muntah
  • Kehilangan kesadaran, kalau TB sudah menyebar ke bagian otak
  • Apabila TB mempengaruhi organ ginjal, maka muncul darah dalam urin dan hilangnya fungsi ginjal
  • Kebingungan
  • Sakit dan kekakuan pada punggung, kejang di bagian otot, dan ketidakteraturan organ tulang belakang apabila TB sudah mempengaruhi tulang belakang

Namun gejala-gejala di atas umumnya akan berbeda di kalangan penderita. Oleh sebab itu, antara satu penderita dengan penderita lain tidak dapat dijadikan sebagai acuan. Kalau Anda merasa mengalami sejumlah gejala tersebut, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter.

Diagnosa TB Paru

Dalam materi penyuluhan TB paru, dokter juga sepatutnya menjelaskan tentang diagnosa TB paru. Seperti yang disebutkan dalam materi-materi sebelumnya, diketahui TB merupakan penyakit yang kerap menyerang sistem pernapasan, tepatnya pada organ paru-paru. Oleh karena itu, umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan pada bagian kelenjar getah bening untuk mengidentifikasi pembengkakan pada paru-paru.

Di bawah ini ada sejumlah tes yang biasanya dilakukan untuk pemeriksaan pengidap TB paru:

1.      Tes Darah

Pemeriksaan yang pertama ada tes darah. Dengan tes darah, dokter bisa mengukur tingkat reaksi sistem kekebalan tubuh pasien terhadap bakteri penyebab TB paru. Dari hasil tes tersebut, akan diketahui apakah pasien mengidap TB laten ataupun aktif.

2.      Tes Rontgen Dada

Pemeriksaan yang bisa dilakukan berikutnya adalah tes rontgen dada. Dari tes tersebut, dokter akan lebih mudah menemukan indikasi penyakit TB paru.

3.      Tes Dahak

Sesudah melakukan tes rontgen dada dan ditemukan indikasi TB paru, maka dokter akan melakukan tes dahak. Tes satu ini bertujuan untuk mengetahui jenis obat yang cocok bagi para pengidapnya.

4.      Tes Mantoux

Ada juga tes Mantoux yang memakai alat TST atau Tuberculin Skin Test. Saat melakukan tes mantoux, dokter akan menyuntikkan zat tuberkulin ke bagian bawah kulit lenang. Setelah itu, dalam waktu 48-72 jam, dokter akan memeriksa pembengkakan di posisi penyuntikan. Kalau muncul benjolan merah pada ukuran tertentu, maka artinya pasien dinyatakan kemungkinan positif mengidap TB paru.

Baca Juga: Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMA untuk Peningkatan Literasi

Pencegahan TB Paru

Pada materi penyuluhan TB paru, terdapat juga pembahasan seputar cara pencegahan penyakit TB paru. Hal ini karena, sekitar 10% masyarakat Indonesia mempunyai bakteri TB. Tetapi infeksi yang bersifat aktif atau laten tergantung berdasarkan kondisi penderitanya. Apabila mereka mempunyai sistem imun yang baik, otomatis penyakit tersebut bisa sembuh bahkan sebelum munculnya gejala TB paru.

Oleh sebab itu, cara pencegahan TB paru yang efektif adalah dengan memberikan vaksinasi BCG pada bayi yang diberikan saat masa imunisasi sebanyak satu kali, dan melakukan deteksi dini penyakit TB. Selain itu, diharapkan masyarakat juga terus menerapkan gaya hidup sehat dengan memakan gizi yang baik, istirahat dalam waktu cukup, dan meminimalisir rasa stres baik fisik maupun mental.

Pemberian materi penyuluhan TB paru kepada masyarakat awam juga sangat penting untuk meminimalisir penularan penyakit tersebut. Untuk kalangan orang dewasa juga ada vaksin BCG yang diberikan di usia 16 – 35 tahun. Pemberian vaksin tersebut sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar penyakit TB paru di tempat kerja. Cara mencegah lainnya adalah dengan melakukan medical check up.

Medical check up akan membantu mendeteksi bermacam jenis penyakit di dalam tubuh, termasuk TB paru. Saat Anda merasa mengalami salah satu gejalanya, jangan pernah ragu untuk langsung mengkonsultasikan kemungkinan TB paru ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapat pengobatan secepat mungkin yang disesuaikan kondisi dan tingkat keparahan penyakitnya.

Semua informasi di atas sepatutnya dimuat dalam materi penyuluhan TB paru dan disosialisasikan langsung kepada masyarakat luas. Dengan upaya seperti itu, besar harapan kasus penularan TB paru di Indonesia bisa semakin kecil. Hal ini demi mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan aman untuk ditinggali banyak orang.