Pengertian dan Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Secara umum larutan adalah campuran zat terlarut dan zat pelarut yang ada dalam satu wadah yang sama.

Zat terlarut memiliki jumlah yang lebih banyak daripada zat pelarut. Zat pelarut yang sering digunakan adalah air, sedangkan zat terlarut bisa bermacam-macam seperti garam, gula, makanan, jelly dan sebagainya.

Nah, kali ini pembahasan yang paling penting bukan di zat terlarut dan zat pelarut. Akan tetapi pembahasan lebih lanjut berkaitan dengan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Larutan Elektrolit

Secara definisi larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik.

Ciri-cirinya adalah dapat menghantarkan listrik, memiliki derajat ionisasi lebh dari 0 hingga 1, dapat menyalakan lampu dengan terang ataupun redup dan jika diuji dalam sebuah larutan dapat menghasilkan gelembung-gelembung udara.

Larutan Nonelektrolit

Sesuai namanya, larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.

Dengan ciri-cirinya tidak dapat menghantarkan listrik, memiliki derajat ionisasi 0, tidak dapat menyalakan lampu serta tidak menimbulkan gelembung-gelembung udara.

Contoh senyawa yang termasuk larutan nonelektrolit adalah urea, golongan karbohidrat seperti glukosa, sukrosa, fruktosa dan lainnya serta golongan senyawa alkohol.

Derajat ionisasi adalah kemampuan suatu senyawa untuk berubah menjadi ion-ionnya dalam fase larutan. Jika terionisasi sempurna maka nilainya adalah 1, artinya ketika sudah berubah menjadi ion-ionnya tidak dapat kembali terbentuk menjadi reaktan seperti semula.

Contoh senyawa yang dapat terionisasi sempurnah adalah golongan asam kuat, basa kuat dan garam.

Baca Juga: perbedaan jari-jari atom, energi ionisasi dan afinitas elekton.

Sedangkan jika terionisasi tidak sempurna, nilainya kurang dari 1 dan dapat kembali menjadi keadaan semula, oleh sebab itu di kelas 11 SMA kita belajar tentang kesetimbangan.

Contoh senyawa yang terionisasi tidak sempurna adalah asam lemah dan basa lemah.

Secara umum larutan elektrolit dibagi menjadi 2 yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Apa sih perbedaannya ?

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat memiliki derajat ionisasi 1, artinya dapat terionisasi sempurna sehingga dapat menghantarkan arus dengan kuat. Arus listrik dapat terjadi karena adanya ion-ion yang bergerak bebas.

Selain itu, dalam percobaan terlihat lampunya menyala dengan terang dan menghasilkan gelembung gas yang sangat banyak.

Contoh senyawa elektolit kuat adalah NaCl, KOH, NaOH, HCl. HBr.

Larutan Elektrolit Lemah

Larutan yang dapat sedikit menghantarkan listrik disebut sebagai larutan elektrolit lemah, karena hanya terionisasi sebagian. Ion-ionnya tidak terionisasi sempurna, artinya ion-ion yang bergerak bebas hanya sedikit.

Ditandai dengan nyala lampu yang redup dan hanya menghasilkan gelembung yang sedikit.

Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah adalah AgOH, HCN, HF, NH4OH, H2S
Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa larutan elektrolit kuat di posisi paling kiri, disusul oleh larutan elektrolit lemah dan yang ada di ujung kanan adalah larutan nonelektrolit.